Beritakompas.com, Sumenep – Dikutip dari tim media ini Detikzone.net, Kemelut kasus pencurian HP di toko kelontong yang diduga dilakukan oknum TNI hingga berujung kearoganan Dandim Sumenep, Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi yang menyebut berita tak bermutu bahkan terindikasi mengintimidasi wartawan Detikzone.net terus menjadi sorotan publik. Ahad, 16/07/2033.
Pasalnya, Dandim Sumenep, Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi menunjukkan sikap congkaknya itu tatkala dikonfirmasi mengenai video viral pegendara motor Dinas TNI yang nyelonong masuk ke toko Kelontong dan diduga sebagai pencuri HP.
“Gak ada info saya,” balas Dandim saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
“Masuk Tiktok bukan berarti viral,”
“Berita gak mutu,” sebut Dandim.
Dandim Donny juga meminta agar jangan sampai diberitakan.
“Jika diberitakan saya akan kejar kamu,” kata pewarta Detikzone.net meniru perkataan Dandim Sumenep.
Kendati demikian, setelah berita terbit dan Viral, pihak Kodim Sumenep mengundang Detikzone.net agar berkenan hadir saat acara launching pengeboran di Kecamatan Batuputih namun tidak digubris.
Sementara , Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A belum bisa membalas pesan WhatsApp media ini di nomor 08189XXXXX kendati sudah dilakukan upaya konfirmasi.
Berkenan dengan itu, setelah sebelumnya Dandim Sumenep disebut terlalu Baper, Praktisi Hukum A. Effendi, S.H kembali memberikan komentar pedas kepada pimpinan Kodim Sumenep tersebut.
“Jangan hanya garang kepada wartawan tapi garanglah kepada oknum anggotanya yang diduga terlibat tindak pidana. Saya ingin lihat setegas apa Dandim Sumenep ini terhadap anggotanya,” kata A. Effendi S.H.
“Jangan ada lagi bahasa berita tidak bermutu dan mengintervensi wartawan. Karena bahasa dan sikap itu tidak mencerminkan bahasa seorang pemimpin,” tegasnya. Ahad, 16/07.
Guru Padepokan Tarung Bebas ini meminta agar Dandim Donny bersikap tegas jika terduga pelaku pencurian HP adalah benar anggotanya.
“Harus bersikap legowo dan harus mengakui kalo Dandim lalai mengawasi anak buahnya. Itupun jika benar terduga pelaku adalah anggotanya,” sebutnya.
“Yang pasti, saya berharap perkara memalukan ini segera mendapat kejelasan, sehingga PM memberikan sangsi terhadap terduga pelaku jika benar itu adalah salah satu oknum anggota Kodim,” harapnya.
Menurutnya, kasus pencurian HP yang diduga dilakukan oknum TNI sangat menarik. Sebab, dari awal perkara itu terkesan ditutup -tutupi.
Terhadap pelapor, A. Effendi S.H memberikan apresiasi karena sudah memperjuangkan haknya sebagai korban .
“Saya salut dan ajungkan jempol karena korban sudah melaporkan ke dua instansi Polisi dan PM,” ungkapnya.
“Namanya masyarakat kan tidak tahu itu oknum anggota TNI atau warga sipil yang mengendarai unit Dinas sehingga tidak salah melapor ke Polisi,” tambah A. Effendi, S.H.
Terakhir, ia berharap siapapun pelakunya harus ditindak tegas.
“Jangan hanya tajam kebawah tapi tumpul ke atas. Siapapun yang melakukan tindak pidana wajib disikapi secara tegas agar tidak membuat malu nama institusi,” pungkasnya.
Terhadap wartawan, Ahad, 16/07/2023, Korban pencurian HP, Shodiqi, A.S meyakini bahwa terduga pelaku pencurian HP itu adalah oknum TNI.
Sebab tutur dia, tidak mungkin terduga Pencuri HP ini adalah warga sipil. Apalagi dalam CCTV yang terekam sudah terlihat jelas hingga masuk ke dalam toko
“Terduga Pelaku itu seringkali beli bensin dan wajahnya tidak asing. Saya menduga kuat pelakunya adalah oknum TNI,” tandas Shodiqi.
(Badwi)