Berita-compasnews.com, Sampang – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Sampang terpaksa mengirimkan atletnya untuk mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2 Panjat Tebing di Jawa Timur dengan dana pribadi. Kondisi ini menimbulkan sorotan terhadap peran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sampang yang dinilai kurang memberikan perhatian.
Ketua FPTI Sampang, Mahardika Surya Abrianto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan dana kepada KONI Sampang jauh sebelum keberangkatan. Namun, hingga saat pemberangkatan, tidak ada tanggapan yang diberikan. “Kami sudah mengajukan permohonan bantuan dana, tapi tidak ada jawaban dari KONI. Akhirnya, para atlet dan pengurus harus patungan secara mandiri demi membawa nama baik Kabupaten Sampang,” ungkapnya.
Mahardika menyayangkan kurangnya dukungan ini, mengingat Kejurprov merupakan ajang penting bagi atlet untuk menunjukkan prestasi dan mengharumkan nama daerah. “Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian serius. Kami tidak ingin semangat atlet kami redup hanya karena minimnya dukungan,” tambahnya.
Kejuaraan ini diikuti oleh berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur dan menjadi ajang seleksi atlet terbaik. Meskipun terkendala dana, atlet FPTI Sampang tetap bersemangat untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Publik mulai mempertanyakan komitmen KONI Sampang terhadap pengembangan cabang olahraga non-mainstream seperti panjat tebing. Beberapa tokoh olahraga lokal menyayangkan situasi ini.
“Semangat atlet FPTI luar biasa. Mereka berjuang meski tanpa dukungan yang memadai. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih besar dari KONI,” ujar salah satu pemerhati olahraga di Sampang
Taufik
------------------------------------------------
