Pesilat Pagar Nusa Mengkritik Himbaun Pembongkaran Tugu Perguruan Pencak Silat Bukan Solusi

banner 300600

Beritakompas.com, Probolinggo – Terhadap imbauan Polda Jatim dan Pemprov Jatim atas pembongkaran tugu lambang perguruan silat karena dianggap dapat memicu konflik, Pengurus Pagar Nusa Pakuniran, Mas Angga menilai hal itu tidaklah tepat. Karena menurutnya, mendirikan tugu lambang perguruan silat merupakan bentuk kecintaan anak bangsa terhadap budaya negerinya yang dibangun secara swadaya, dan sebagai wujud melestarikan budaya pencak silat yang sudah diakui oleh Unesco.

Dijelaskan, pencak silat merupakan salah satu identitas asli budaya bangsa. Bahkan sudah dijadikan ajang lomba internasional dan tidak sedikit putra dan putri Indonesia meraih penghargaan dan mengharumkan nama bangsa dengan pencak silat. Sehingga, mengembangkan pencak silat menjadi salah satu upaya menjaga dan melestarikan nilai budaya bangsa Indonesia.

“Dibangunnya tugu lambang perguruan silat ini adalah wujud suatu kebanggaan dalam melestarikan budaya luhur bangsa, pembogkaran bukan alasan yang tepat dalam mengurangi konflik,” kata Mas Angga, Jumat (07/07/2023).

Pria yang juga salah satu aktivis di kabupaten Probolinggo ini menambahkan, bahwa selama ini para pelatih organisasi pencak silat mendidik dan mengembangkan seni bela diri secara mandiri tanpa ada campur tangan anggaran dari pemerintah.

Tak hanya itu, sejauh ini pembinaan dan pendekatan kepada insan pesilat oleh pemerintah juga masih dipertanyakan. Kendati, pria yang akrab disapa Mas Angga ini meyakini atas ketaatan para pimpinan perguruan silat terhadap supremasi hukum dan setuju dengan penindakan hukum secara tegas terhadap siapa saja yang melakukan tindakan melanggar hukum.

“Kami yakin bahwa pimpinan perguruan silat akan taat pada supremasi hukum dan setuju penindakan hukum tegas dari aparat, Jika ada yang bentrok dan bermasalah itu hanya oknum dan jangan dipukul rata, bahwa seakan akan ada pembiaran dari pimpinan perguruan silat, tangkap oknumnya, proses sesuai hukum yang berlaku. Saya khawatir nantinya setelah pembongkaran misal masih ada konflik, apakah perguruan silatnya yang akan dibongkar?” tegasnya.

 

(Kamil Wahyudi)

Pos terkait

banner 300600 ------------------------------------------------ banner 300600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *